Para peneliti juga menemukan spesies katak yang lebih besar dengan nama latin, Paedophryne swiftorum.
Dalam laporan di jurnal PLoS One, para ilmuwan yang berkantor di Amerika Serikat mengatakan ukuran kecil katak itu terkait erat dengan habitatnya di guguran daun-daun di hutan.Sekilas tentang Ampibi
- Ampibi pertama muncul sekitar 250 juta tahun lalu
- Habitatnya di perairan dan juga darat
- Terdapat di semua benua kecuali Antartika
- Banyak yang mengalami metamorfose dari larva sampai dewasa
"Hutan Papua Nugini sangat bising pada malam hari dan kami mencoba untuk merekam suara katak di hutan," kata pemimpin peneliti Chris Austin dari Universitas Louisiana di Baton Rouge, Amerika Serikat. "Kami mendekati sumber suara dan mulai mengamati daun-daun yang jatuh," kata Austin. "Saat itu malam, dan binatang ini sangat kecil, sehingga yang kami lakukan adalah mengumpulkan sejumlah daun dan membawanya dengan plastik bening," tambahnya. "Dan melalui plastik ini kami dapat melihat katak kecil ini melompat," katanya kepada BBC.
Katak-katak kecil ini di temukan di berbagai tempat di kawasan timur hutan Papua Nugini. "Binatang ini tinggal di tumpukan daun dan makan serangga-serangga kecil yang tentunya jauh lebih kecil dibandingkan serangga yang biasa dimakan katak biasa," kata Austrin.
Selain hutan Papua Nugini, spesies ampibi juga pernah ditemukan di Madagaskar, khususnya di kawasan yang belum terjamah.
Sumber : BBC
0 komentar:
Posting Komentar